Teknologi vs Anak di Bawah Umur

Kemaren aku liat tayangan di salah satu TV swasta, beritanya menayangkan tentang peredaran video porno lewat HP yang marak akhir2 ini, dan yang lebih mencengangkan yang mengakses dan menyebar luaskan itu malah anak2 SD-SMP. Bagaimana bisa anak2 SD-SMP mendapatkan video porno tersebut..??

Memang sekarang teknologi makin maju, dan biasanya orang tua tak ingin anaknya menjadi gaptek (gagap teknologi) lantas diberi fasilitas HP yang keren berfitur kamera, video, dan bluetooth atau komputer di dalam kamar, tapi kadang orang tua lupa bahwa teknologi tersebut menjadi alat untuk dapat bebas mengakses berbagai hal baik itu berdampak positif atau negatif bagi anak2, terutama hal-hal yang berbau porno.

Berdasarkan kondisi lapangan, biasanya anak2 mendapatkan video porno dari saling mentransfer video via bluetooth atau mengakses sendiri lewat HP atau warnet2, dan lebih lucunya lagi ada kejadian seorang anak sedang mencari sesuatu di kamar orang tuanya dan menemukan vcd porno di tumpukan pakaian, tanpa diketahui orang tuanya, dengan rasa penasaran si anak itu kemudian menyetel diam2, satu kali, dua kali, kemudian timbul rasa penasaran, dan akhirnya ketagihan. Ada pula yang memang sengaja membeli di toko2 VCD ato DVD bajakan yang banyak menjual video porno, kemudian saling bertukar antar teman, dan menyetel ketika orang tua sedang pergi atau saat larut malam. Anehnya para penjual juga tidak memilah-milah para pembelinya, seharusnya mereka (penjual) tidak menjual pada anak2 di bawah umur.

Kalau ditelusuri akhir2 ini banyak terjadi kasus pelecehan seksual di bawah umur yang bahkan pelaku dan korbannya adalah anak di bawah umur!!Sebenarnya ini salah siapa??hal ini dapat kita simpulkan bahwa penggunaan teknologi canggih saat ini tidaklah tepat guna, sebaiknya sebagai orang tua harus selalu mengawasi dan mengkontrol anaknya dalam menggunakan teknologi. Bukan lantas menuruti semua kemauan mereka. Mau di bawa kemana masa depan bangsa ini kalau anak-anak kita sudah teracuni teknologi yang salah.